Jumat, 18 September 2020

Positif Covid? Apa Ciri-cirinya??? #Artikel


Banyak yang bertanya, ciri-ciri kena Covid 19 tuh kayak gimana sih?  

Berdasarkan pengalaman gue pribadi, ini yang gue rasakan:

Awal-awal badan gue lemes. Cepet capek. Dan hampir mirip kayak flu pada umumnya.

Dibilang radang tenggorokan nggak. Demam tinggi juga nggak. Malah gak demam sama sekali loh.

Sesek napas? Nggak juga. Pernah ngerasain dada agak engap, tapi cuma sebentar. Habis diolesin minyak kayu putih dan minum air hangat, alhamdulillah membaik lagi.

Gejala yang gue rasain adalah hilang dan muncul. Pada saat hilang, gue merasakan sudah sehat. Beberapa jam kemudian, gue merasakan pusing lagi, hidung mampet lagi, dan gejala flu lagi.

Anehnya, gue flu tapi gak ada ingusnya. Kalau hidungnya dibersihin pakai jari, ada sedikit upil. Cuma sedikit.

Ada ciri-ciri yang paling mencolok di antara sakit biasa dan terinfeksi covid 19, yakni indra penciuman yang tiba-tiba tumpul. Orang berpikir mungkin karena lagi pilek, atau sinusnya kumat, jadi menganggap wajar. Padahal, saat pilek biasa, kita gak terganggu sama sekali untuk mencium bau menyengat.

Sumpah, bau pup anak gue aja gak kecium. Biasanya gue tutup hidung tiap kali buka diapernya.

Jadi, menurut gue, pemeriksaan cek suhu di mal-mal/ KRL/ atau gedung perkantoran, itu gak bantu banyak buat mendeteksi pasien covid atau bukan. Karena saat ini banyak kasus OTG (orang tanpa gejala) berkeliaran di sekitar kita.

OTG ini biasanya merasa dirinya sehat karena rajin minum vitamin, melakukan protokol kesehatan sesuai WHO, tapi faktanya dia terpapar virus entah dari mana. Karena saat ini penularan virus Covid19 bukan hanya lewat kontak fisik, tapi bisa juga dari udara yang kita hirup, air, makanan, uang, dan benda-benda lainnya.

Secara gak sadar, kita beli makanan dari seseorang, yang kita gak tahu orang tersebut beneran sehat atau nggak. Bisa jadi saat dia masak, si penjual lagi batuk-batuk atau bersin. Bukan suudzon, tapi lebih baik mending masak sendiri aja deh. Karena kebanyakan pedagang abai protokol kesehatan.

Contoh kasus yang sering banget gue lihat di lapangan saat membeli makanan  jadi seperti pecel lele, bakso, mie ayam, gado2, bubur ayam, gorengan, dll, para pedagangnya gak ada yang pake masker, sementara yang belinya pakai masker semua.

Para pedagang seenaknya ambil makanan pakai tangan bekas pegang uang, terus mereka ambil uang dari pembeli dan kasih uang kembalian, kemudian pegang makanan lagi. Ya Allah, gemessss banget gue lihatnya. Pengen komplain tapi malas ribut. Karena secara tidak langsung, para pedagang punya andil besar dalam menularkan penyakit pada pembeli.

Seharusnya para pedagang paham akan bahaya pada uang yang mereka pegang. Karena uang barang umum yang bisa dipegang oleh siapa saja. Semestinya para pedangang mengambil makanan pakai sarung tangan khusus, serta sedia hand sanitizer, jadi si pembeli merasa aman.

Tidak hanya uang loh ya, virus juga bisa berasal dari makanan mentah seperti lalapan, buah, dan sebagainya. Maka dari itu, mencuci bersih sayuran menggunakan garam atau cairan antiseptik sebelum dimasak juga penting. Buah-buahan juga harus dicuci terlebih dulu sebelum dikonsumsi. Kalau yang ada kulitnya, sebaiknya dikupas. Nah, untuk lalapan sebaiknya direbus dulu. Hal ini untuk meminimalis resiko penyebaran virus berbahaya ke dalam tubuh kita.

Percaya gak sih kalau virus beterbangan di udara dalam waktu lama. Dan itu artinya, udara bersih saat ini hanyalah impian semata. Banyak OTG yang bersin/ batuk/ tertawa, tidak pakai masker, lantas si virus melayang-layang di udara dan masuk ke dalam pernapasan orang lain. 

Virus bisa juga tercemar lewat air. Para OTG/ pasien dalam masa isolasi mandiri, pasti membersihkan badan di toilet. Airnya ngalir, bahkan meresap ke tanah. Kemudian masuk ke dalam keran yang kita gunakan untuk mandi dan cuci ini itu. Bisa juga kita konsumsi air tersebut untuk keperluan sehari-hari.

Hati-hati loh, karena secara gak sadar, kita dalam zona bahaya. Dan mata kita bodoh banget untuk bisa lihat virus secara kasat mata. 

Seandainya virus berwarna kuning, atau berbetuk mirip semut, setidaknya kita bisa menghindari.

Pertanyaannya, siapa yang mau sakit? Sebersih dan serajin kita minum vitamin, kalau sudah wayahnya sakit ya sakit juga toh?

Kasusnya sama kayak kita udah hati-hati banget mengendarai mobil/ motor, kalau sudah waktunya celaka ya pasti celaka. Misal remnya mendadak blong, padahal sudah diservis. 

Karena takdir sehat dan sakit Allah yang menentukan. Siap gak siap ya harus siap.

Jadi, kesimpulan tentang ciri-ciri Lo terpapar covid 19, di antaranya sebagai berikut: 

1. Indra penciuman yang hilang. Hidung seperti sinus, terasa kebas dan tidak sensitif terhadap bau-bauan. Alias gak bisa nyium bau apa pun.

2. Tidak enak badan dalam durasi lebih dari seminggu. Walau pun sudah minum obat dan vitamin, sakitnya sering hilang muncul.

3. Pilek tapi gak ingusan. 

Kalau flu biasa, pasti bersin-bersin dong. Ini bersin jarang banget. Gue malah gak bersin-bersin.

Biasanya gue pilek sembuh dalam waktu 3 hari. Ditidurin juga udah enakan. Nah, kalau covid, gejalanya bisa berminggu-minggu. Gue 1 bulan.

4. Merasa dadanya tiba-tiba engap.

Kasus ini biasanya saat gue kecapean kerja. Atau abis nangis, sedih, banyak pikiran, dan stres. Alangkah baiknya jangan terlalu sendu, karena ngaruh banget ke imun kita.

5. Tenggorokan gatal, suara agak serak,  dan batuk tak berdahak.

Tenggorokan rasanya gatal dan batuk kecil. Pada sebagian kasus orang lain, batuk bisa juga parah. Kalau bicara, tenggorokan seperti kering. Suara agak serak.

6. Terpapar covid gak selamanya demam tinggi. Bisa juga tidak demam sama sekali. Atau bisa juga demam ringan cuma 37' Celcius.

7. Tenggorokan tidak nyaman. 

Rasanya ingin meludah terus. Terdapat lendir yang mengganjal dan harus dikeluarkan. Adanya lendir karena paru-paru memberi sinyal bahwa ada bahaya mengancam. Warna lendir putih, atau hijau dan kuning tergantung tingkat berat ringannya. Kalau putih masih ringan. Nah untuk hijau itu paling berat.

8. Lemas dan napas terasa berat (bukan sesak).

Kalau lemas, mau aktivitas apa pun seperti sulit. Jalan sempoyongan, tensi tiba-tiba menjadi sangat rendah. Bisa 90/60.

9. Pusing

Pusingnya sampai berhari-hari. Kalau diminumin obat, enakan. Tapi, pusingnya gak hilang 100%. Nanti kumat lagi.

10. Badan greges dan keringat dingin.

Kadang kala, badan rasanya campur aduk.

11. Hampir mirip masuk angin.


Berdasarkan pengalaman almarhum bokap, ini yang dia rasakan.

1. Gejalanya mirip masuk angin. Sudah dikerokin tapi kok gak sembuh-sembuh.

2. Demam tinggi sampai 40' C. Di waktu tertentu, bapak merasa enakan lagi badannya dan demamnya turun setelah minum Paracetamol. Sampai berpikir itu typhus. Lalu makan cacing tanah segala, tapi gak sembuh juga.

3. Batuk.

4. Menggigil

5. Napas pendek-pendek tak beraturan saat tidur.

6. Lemas. Sampai bangun saja tidak kuat. Jalan pun sempoyongan.


Gejala Covid 19 ini bisa berat, sedang, ringan, bahkan tanpa gejala sama sekali. Kenali ciri-cirinya, dan segera lakukan tes usap jika merasa perlu.

Demikian ciri-ciri positif covid 19. Ada baiknya untuk lebih pasti, ikut tes usap/ Swab.

Pakai selalu masker, sedia sanitizer, dan jaga jarak, agar sakit kita tidak menular pada anggota keluarga yang lain. 

Safety first, karena SEHAT ITU MAHAL.

Kita berhak kok memilih takdir sehat atau sakit. Walau takdir sehat dan sakit sudah ada yang mengatur, tetapi menjaga kesehatan dan kebersihan adalah salah satu cara ikhtiar kita untuk memilih takdir baik Allah.

Semoga kita semua dalam lindungan Allah Ta'ala. Percayalah, sehat dan sakit datangnya dari Allah. Teruslah berjuang melawan sakitmu, gak usah panik apalagi stres. Karena kalau kita stres, imun tubuh akan menurun, yang dapat menyebabkan kita semakin drop.

Jika kalian positif covid, saran gue, dekatkan diri pada sang Maha SegalaNya, banyak berdoa, beribadah, dan berbahagialah. Karena jika kita bahagia, imun tubuh akan naik. Dan sakit kita akan segera pulih.

Silakan share jika bermanfaat.


Salam,

Nalla Dewi